Jumat, 21 Februari 2014

MEMAHAMI MAKNA RELIGIUSITAS

MEMAHAMI MAKNA RELIGIUSITAS
Oleh : Islachul Imam,S.Pd.I



Assalamu'alaikum wr wb
Kepada para pemirsa blogger ilmu pengetahuan, maaf sudah lama tidak menuliskan artikel di blog ini, maka khusus edisi ini saya akan memposting artikel yang berhubungan dengan isi skripsi saya yang Alhamdulillah sudah selesai dan sekarang sedang nunggu wisuda :) . Kali ini saya akan membahas tentang makna sebuah religiusitas. Religusitas berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu dari kata dasar Religion  yang berarti agama,  Religius berarti keagamaan.
Menurut Atang Abdul Hakim dalam bukunya Metodologi Studi Islam menjelaskan bahwa religiusitas itu adalah sikap hidup seseorang berdasarkan pada nilai-nilai yang diyakininya  (Hakim,2004: 4).
.Religiusitas merupakan suatu ekspresi religius yang ditampilkan. Menurut Bustanudin Agus dalam bukunya yang berjudul Agama dalam kehidupan manusia dikatakan bahwa; ekspresi religius ditemukan dalam budaya material, perilaku manusia, nilai, moral, hukum dan sebagainya. Tidak ada aspek kebudayaan lain dari agama yang lebih luas pengaruh dan implikasinya dalam kehidupan manusia (Agus, 2000: 6).
Perilaku religiusitas menurut teori psikoanalisis semata-mata didorong oleh keinginan untuk menghindari keadaan bahaya yang akan menimpa dirinya dan memberi rasa aman bagi diri sendiri. Menurut perspektif  Islam, religiusitas merupakan perbuatan melakukan aktivitas ekonomi, sosial, politik atau aktivitas apapun dalam rangka beribadah kepada Allah (Ancok dan Suroso, 2001: 72-79).
 Dimensi religiusitas
Segi konteks religiusitas dalam agama Islam menurut Glock & Stark dalam Ancok dan Suroso (2001: 77), ada lima macam dimensi religiusitas, yaitu:
1)   Dimensi keyakinan
Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut.
2)   Dimensi praktek agama
Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen pada agama yang dianut.
3)   Dimensi penghayatan
Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu.

4)   Dimensi pengetahuan agama
Dimensi ini mengacu kepada harapan bahwa orang yang beragama paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi.
5)   Dimensi pengalaman
Dimensi ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari kehari.
Ancok dan Suroso berpendapat bahwa konsep Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan Islam. Walaupun tdiak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah, dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman disejajarkan dengan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1)   Aqidah
Aqidah secara etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara terminologi disamakan dengan keimanan, yang menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap kebenaran ajaran-ajaran agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis. Di dalam keberislaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah, para Malaikat, Nabi/Rosul, kitab-kitab Allah, surga dan neraka serta qadha dan qadar.
2) Syariah
Syariah merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung seorang muslim dengan Allah dan sesama manusia, yang menunjukkan seberapa patuh tingkat ketaatan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual keagamaan yang dianjurkan dan diperintahkan oleh agamanya. Dalam Islam dimensi syariah meliputi pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al Qur’an, berdoa, berdzikir dan sebagainya.
3)  Akhlak
Dimensi ini menunjukkan pada seberapa tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia. Dalam Islam dimensi ini meliputi perilaku suka menolong, kerjasama, menegakkan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga amanat dan menjaga lingkungannya.
Karakteristik perilaku religiusitas
Sehubungan dengan pembentukan perilaku Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa; hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa pembinaan pribadi anak sangat memerlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai denganperkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan tersebut akan membentuk perilaku tertentu pada anak yang lambat laun perilaku itu akan bertambah jelas dan kuat, karena telah masuk menjadi bagian pribadinya  (Parti,  2012: 18).
Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama mengungkapkan bahwa sesorang dikatakan memiliki perilaku religiusitas jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Jalaluddin,  2005: 107), yaitu:
1)   Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
2)   Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma agama lebih banyak diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.
3)   Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma agama dan berusaha untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.
4)   Tingkat ketaatan beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab diri hingga sikap religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.
5)   Bersikap lebih terbuka dan wawasan lebih luas.
6)   Bersikap lebih kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain didsarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati nurani.
7)   Sikap keberagamaan cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.
8)   Terlihat adanya hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian terhadap kepentingan organisasi sosial sudah berkembang.
Demikianlah ulasan tentang makna religiusitas dari saya, kurang lebihnya saya minta maaf dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum. wr wb

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, H. A & Mubarok. (2004). Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Agus, B. (2006). Agama Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ancok, D. & Suroso, F. (2001). Psikologi Islami ; Solusi Islam Atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jalaluddin (2005) . Psikologi Agama. Jakarta : PT. Grafindo Persada
Parti (2012). Pengaruh Bermain Game Online Terhadap Perilaku Keberagamaan Siswa. Skripsi.Magelang: Universitas Muhammadiyah Magelang