MEMAHAMI MAKNA RELIGIUSITAS
Oleh : Islachul Imam,S.Pd.I
Assalamu'alaikum wr wb
Kepada para pemirsa blogger ilmu pengetahuan, maaf sudah lama tidak menuliskan artikel di blog ini, maka khusus edisi ini saya akan memposting artikel yang berhubungan dengan isi skripsi saya yang Alhamdulillah sudah selesai dan sekarang sedang nunggu wisuda :) . Kali ini saya akan membahas tentang makna sebuah religiusitas. Religusitas berasal dari kata Bahasa Inggris yaitu dari kata dasar Religion yang berarti agama, Religius
berarti keagamaan.
Menurut Atang Abdul Hakim dalam bukunya Metodologi Studi Islam menjelaskan bahwa religiusitas itu adalah
sikap hidup seseorang berdasarkan pada nilai-nilai yang diyakininya (Hakim,2004: 4).
.Religiusitas merupakan suatu ekspresi religius yang ditampilkan.
Menurut Bustanudin Agus dalam bukunya yang berjudul Agama dalam kehidupan manusia dikatakan bahwa; ekspresi religius
ditemukan dalam budaya material, perilaku manusia, nilai, moral, hukum dan
sebagainya. Tidak ada aspek kebudayaan lain dari agama yang lebih luas pengaruh
dan implikasinya dalam kehidupan manusia (Agus, 2000: 6).
Perilaku religiusitas menurut teori psikoanalisis semata-mata
didorong oleh keinginan untuk menghindari keadaan bahaya yang akan menimpa
dirinya dan memberi rasa aman bagi diri sendiri. Menurut perspektif Islam, religiusitas merupakan perbuatan
melakukan aktivitas ekonomi, sosial, politik atau aktivitas apapun dalam rangka
beribadah kepada Allah (Ancok dan Suroso, 2001: 72-79).
Dimensi religiusitas
Segi konteks religiusitas dalam agama Islam menurut Glock &
Stark dalam Ancok dan Suroso (2001: 77), ada lima macam dimensi religiusitas,
yaitu:
1) Dimensi keyakinan
Dimensi
ini berisi pengharapan-pengharapan dimana orang religius berpegang teguh pada
pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin tersebut.
2) Dimensi praktek agama
Dimensi
ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan dan hal-hal yang dilakukan orang untuk
menunjukkan komitmen pada agama yang dianut.
3) Dimensi penghayatan
Dimensi
ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung
pengharapan-pengharapan tertentu.
4) Dimensi pengetahuan agama
Dimensi
ini mengacu kepada harapan bahwa orang yang beragama paling tidak memiliki
sejumlah minimal pengetahuan mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan
tradisi.
5) Dimensi pengalaman
Dimensi
ini mengacu identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik,
pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari kehari.
Ancok dan
Suroso berpendapat bahwa konsep Glock & Stark mempunyai kesesuaian dengan Islam.
Walaupun tdiak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan akidah,
dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan dimensi pengalaman
disejajarkan dengan akhlak. Ketiga dimensi tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
1) Aqidah
Aqidah secara
etimologi yaitu kepercayaan. Sedangkan secara terminologi disamakan dengan
keimanan, yang menunjukkan pada seberapa tingkat keyakinan seseorang terhadap
kebenaran ajaran-ajaran agamanya yang bersifat fundamentalis dan dogmatis. Di
dalam keberislaman, isi dimensi keimanan menyangkut keyakinan tentang Allah,
para Malaikat, Nabi/Rosul, kitab-kitab Allah, surga dan neraka serta qadha dan
qadar.
2) Syariah
Syariah
merupakan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung seorang muslim
dengan Allah dan sesama manusia, yang menunjukkan seberapa patuh tingkat
ketaatan seorang muslim dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual keagamaan
yang dianjurkan dan diperintahkan oleh agamanya. Dalam Islam dimensi syariah
meliputi pelaksanaan shalat, puasa, zakat, haji, membaca Al Qur’an, berdoa,
berdzikir dan sebagainya.
3) Akhlak
Dimensi ini
menunjukkan pada seberapa tingkatan muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran
agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan
sesama manusia. Dalam Islam dimensi ini meliputi perilaku suka menolong,
kerjasama, menegakkan kebenaran, berlaku jujur, memaafkan, menjaga amanat dan
menjaga lingkungannya.
Karakteristik perilaku religiusitas
Sehubungan dengan pembentukan perilaku Zakiyah Daradjat mengemukakan
bahwa; hendaknya setiap pendidik menyadari bahwa pembinaan pribadi anak sangat
memerlukan pembiasaan-pembiasaan dan latihan-latihan yang cocok dan sesuai
denganperkembangan jiwanya. Karena pembiasaan dan latihan tersebut akan
membentuk perilaku tertentu pada anak yang lambat laun perilaku itu akan
bertambah jelas dan kuat, karena telah masuk menjadi bagian pribadinya (Parti, 2012: 18).
Menurut Jalaluddin dalam bukunya
Psikologi Agama mengungkapkan bahwa sesorang dikatakan memiliki perilaku
religiusitas jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Jalaluddin, 2005: 107), yaitu:
1)
Menerima kebenaran agama berdasarkan pertimbangan
pemikiran yang matang, bukan sekedar ikut-ikutan.
2)
Cenderung bersifat realis, sehingga norma-norma
agama lebih banyak diaplikasikan dalam perilaku dan tingkah laku.
3)
Berperilaku positif terhadap ajaran dan norma-norma
agama dan berusaha untuk mempelajari dan mendalami pemahaman keagamaan.
4)
Tingkat ketaatan
beragama didasarkan atas pertimbangan tanggung jawab diri hingga sikap
religiusitas merupakan realisasi dari sikap hidup.
5)
Bersikap lebih
terbuka dan wawasan lebih luas.
6)
Bersikap lebih
kritis terhadap materi ajaran agama sehingga kemantapan beragama selain
didsarkan atas pertimbangan pikiran, juga didasarkan atas pertimbangan hati
nurani.
7)
Sikap keberagamaan
cenderung mengarah kepada tipe-tipe kepribadian masing-masing, sehingga
terlihat adanya pengaruh kepribadian dalam menerima, memahami serta
melaksanakan ajaran agama yang diyakininya.
8)
Terlihat adanya
hubungan antara sikap religiusitas dengan kehidupan sosial, sehingga perhatian
terhadap kepentingan organisasi sosial sudah berkembang.
Demikianlah ulasan tentang makna religiusitas dari saya, kurang lebihnya saya minta maaf dan terimakasih.
Wassalamu'alaikum. wr wb
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, H. A &
Mubarok. (2004). Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Agus, B. (2006). Agama
Dalam Kehidupan Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ancok, D. &
Suroso, F. (2001). Psikologi Islami ; Solusi Islam Atas Problem-Problem
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jalaluddin (2005) . Psikologi Agama.
Jakarta : PT. Grafindo Persada
Parti (2012). Pengaruh
Bermain Game Online Terhadap Perilaku Keberagamaan Siswa. Skripsi.Magelang:
Universitas Muhammadiyah Magelang