Kamis, 26 Desember 2013

BIOGRAFI KH. Anwar Zahid


KH. Anwar Zahid  terlahir di dukuh Patoman desa Simorejo kec. Kanor kab.Bojonegoro.Selain Penceramah Beliau juga pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah.

adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.lc1HeV6x.dpuf

adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.lc1HeV6x.dpuf
adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.lc1HeV6x.dpuf
 Kemasan ceramah agama itu berkenaan dengan masalah ubudiyah, amaliyah dan syari'ah yang tersaji dengan guyonan. Sehingga ceramah itu sanggup merangkul berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak sampai orang tua.

adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. maka dari sinilah anwar zahid disebut – sebut sebagai kyai fenomenal.
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.G7kT1sEY.dpuf
adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. maka dari sinilah anwar zahid disebut – sebut sebagai kyai fenomenal.
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.lc1HeV6x.dpuf
adalah pengasuh pondok pesantren Attarbiyah Islamiyah Assyafi’iyah. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenal, karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.
Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan seperti” Khulhu wae lek kesuwen”  Nah” dari istilah kata – kata inilah Nama kyai Anwar zahid Panggilan akrapnya, langsung ngebooming dipermukaan
- See more at: http://halobojonegoro.com/kiyai-achmad-anwar-zahid-kiyai-fenomenal/#sthash.lc1HeV6x.dpuf


Beliau adalah seorang kyai paling lucu yang saya ketahui. Ceramah-ceramahnya yang full humor tapi tidak mengesampingkan qualitas dari isi ceramahnya membuat banyak orang ngefans dan mengoleksi begitu banyak rekaman ceramahnya. Baik dalam bentuk MP3 maupun video.

karena gaya bicaranya yang sangat lucu, lugu, apa adanya dan berdasarkan kenyataan kehidupan sehari – hari, sehingga memudahkan pendengar ceramah untuk mencerna dari isi pengajian.  Masyarakat banyak yang suka gaya bicaranya, penuh dengan celetukan, Dengan tagline terkenalnya: “Qulhu ae Lek…” kyai ini mampu menembus dunia pasar ceramah sehingga membuat banyak fans nya kecanduan dengerin ceramahnya. Mulai dari anak-anak sampai orang tua bahkan rekan seprofesinya . Awal mulanya beliau hanya ngebooming dipulau jawa saja,terutama di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. tapi sekarang sampai Sumatra bahkan sampai ke hongkong. 

menurut saya KH. Anwar zahid merupakan Kyai fenomenalm,mengalahkan KH,Ma'ruf Islamuddin,Namun beliau tidak untuk mencari reputasi
 Sentilan-sentilannya dalam mengingatkan umat untuk bisa berlaku bijak dan mendekatkan diri pada Allah SWT,disampaikannya dengan lugas,tegas dan tak lupa dengan gaya humor yang fantastis.
 Menurutku dari pada liat Stand Up Comedy ,mendingan  dengerin ceramah beliau,soalnya ketika mendengarkan atau melihat vidio ceramah beliau selain  menikmati sajian Stand Up Comedy kita juga dapet siraman rohani,, hwehe kan lebih bermanfaat tuh. Bedanya sih durasinya lebih lama,lebih sering ketawa dan bermanfaat untuk mempertebal iman dan islam dihati kita. Tidak kaku,tidak terlalu menggurui,friendly dan gaul adalah sebagian alasan kenapa banyak orang mengidolakannya. Bagi anda yang tidak mengerti bahasa jawa pun masih bisa menikmati dan ketawa kok,karena kadang beliau juga pakai bahasa indonesia. Jangan ragu untuk terus sharing file ceramah beliau,demi Indonesia yang maju,jaya,ceria tapi ingat iman dan takwa…!! SEMANGAATTT..!!!

Selasa, 24 Desember 2013

Bolehkah seorang Muslim mengucapkan "SELAMAT NATAL" ??



Alhamdulillahi robbil ‘alamin, wa shalaatu wa salaamu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Sudah sering kita mendengar ucapan semacam ini menjelang perayaan Natal yang dilaksanakan oleh orang Nashrani. Mengenai dibolehkannya mengucapkan selamat natal ataukah tidak kepada orang Nashrani, sebagian kaum muslimin masih kabur mengenai hal ini. Sebagian di antara mereka dikaburkan oleh pemikiran sebagian orang yang dikatakan pintar (baca: cendekiawan), sehingga mereka menganggap bahwa mengucapkan selamat natal kepada orang Nashrani tidaklah mengapa (alias ‘boleh-boleh saja’). Bahkan sebagian orang pintar tadi mengatakan bahwa hal ini diperintahkan atau dianjurkan.

Namun untuk mengetahui manakah yang benar, tentu saja kita harus merujuk pada Al Qur’an dan As Sunnah, juga pada ulama yang mumpuni, yang betul-betul memahami agama ini. Ajaran islam ini janganlah kita ambil dari sembarang orang, walaupun mungkin orang-orang yang diambil ilmunya tersebut dikatakan sebagai cendekiawan. Namun sayang seribu sayang, sumber orang-orang semacam ini kebanyakan merujuk pada perkataan orientalis barat yang ingin menghancurkan agama ini. Mereka berusaha mengutak-atik dalil atau perkataan para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya. Mereka bukan karena ingin mencari kebenaran dari Allah dan Rasul-Nya, namun sekedar mengikuti hawa nafsu. Jika sesuai dengan pikiran mereka yang sudah terkotori dengan paham orientalis, barulah mereka ambil. Namun jika tidak bersesuaian dengan hawa nafsu mereka, mereka akan tolak mentah-mentah. Ya Allah, tunjukilah kami kepada kebenaran dari berbagai jalan yang diperselisihkan –dengan izin-Mu-
Semoga dengan berbagai fatwa dari ulama yang mumpuni, kita mendapat titik terang mengenai permasalahan ini.
Fatwa Pertama: Mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama
Berikut adalah fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.
Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”
Beliau rahimahullah menjawab:
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca: ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Ahkamu Ahlidz Dzimmah. Beliau rahimahullah mengatakan, “Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya. Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya. Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyim rahimahullah-
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
“Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (Qs. Az Zumar [39]: 7)
Allah Ta’ala juga berfirman,
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (Qs. Al Maidah [5]: 3)
Apakah Perlu Membalas Ucapan Selamat Natal?
Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.
Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (Qs. Ali Imron [3]: 85)
Bagaimana Jika Menghadiri Perayaan Natal?
Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.
Bagaimana Hukum Menyerupai Orang Nashrani dalam Merayakan Natal?
Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan, “Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” -Demikian perkataan Syaikhul Islam-
Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.
Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia.
Fatwa Kedua: Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan Selamat Natal pada Mereka
Masih dari fatwa Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah dari Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, 3/29-30, no. 405.
Syaikh rahimahullah ditanya: Apakah diperbolehkan pergi ke tempat pastur (pendeta), lalu kita mengucapkan selamat hari raya dengan tujuan untuk menjaga hubungan atau melakukan kunjungan?
Beliau rahimahullah menjawab:
Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir, lalu kedatangannya ke sana ingin mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakukan dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam) padanya. Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
“Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167)
Adapun dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkunjung ke tempat orang Yahudi yang sedang sakit ketika itu, ini dilakukan karena Yahudi tersebut dulu ketika kecil pernah menjadi pembantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala Yahudi tersebut sakit, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguknya dengan maksud untuk menawarkannya masuk Islam. Akhirnya, Yahudi tersebut pun masuk Islam. Bagaimana mungkin perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengunjungi seorang Yahudi untuk mengajaknya masuk Islam, kita samakan dengan orang yang bertandang ke non muslim untuk menyampaikan selamat hari raya untuk menjaga hubungan?! Tidaklah mungkin kita kiaskan seperti ini kecuali hal ini dilakukan oleh orang yang jahil dan pengikut hawa nafsu.
Fatwa Ketiga: Merayakan Natal Bersama
Fatwa berikut adalah fatwa Al Lajnah Ad Daimah Lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’ (Komisi Tetap Urusan Riset dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi) no. 8848.
Pertanyaan:
Apakah seorang muslim diperbolehkan bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam perayaan Natal yang biasa dilaksanakan pada akhir bulan Desember? Di sekitar kami ada sebagian orang yang menyandarkan pada orang-orang yang dianggap berilmu bahwa mereka duduk di majelis orang Nashrani dalam perayaan mereka. Mereka mengatakan bahwa hal ini boleh-boleh saja. Apakah perkataan mereka semacam ini benar? Apakah ada dalil syar’i yang membolehkan hal ini?
Jawaban:
Tidak boleh bagi kita bekerjasama dengan orang-orang Nashrani dalam melaksanakan hari raya mereka, walaupun ada sebagian orang yang dikatakan berilmu melakukan semacam ini. Hal ini diharamkan karena dapat membuat mereka semakin bangga dengan jumlah mereka yang banyak. Di samping itu pula, hal ini termasuk bentuk tolong menolong dalam berbuat dosa. Padahal Allah berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Qs. Al Maidah [5]: 2)
Semoga Allah memberi taufik pada kita. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, pengikut dan sahabatnya.
Ketua Al Lajnah Ad Da’imah: Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Saatnya Menarik Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan:
Pertama, Kita –kaum muslimin- diharamkan menghadiri perayaan orang kafir termasuk di dalamnya adalah perayaan Natal. Bahkan mengenai hal ini telah dinyatakan haram oleh Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dapat dilihat dalam fatwa MUI yang dikeluarkan pada tanggal 7 Maret 1981.
Kedua, Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan ‘selamat natal’ kepada orang Nashrani dan ini berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim. Jadi, cukup ijma’ kaum muslimin ini sebagai dalil terlarangnya hal ini. Yang menyelisihi ijma’ ini akan mendapat ancaman yang keras sebagaimana firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (Qs. An Nisa’ [4]: 115). Jalan orang-orang mukmin inilah ijma’ (kesepakatan) mereka.
Oleh karena itu, yang mengatakan bahwa Al Qur’an dan Hadits tidak melarang mengucapkan selamat hari raya pada orang kafir, maka ini pendapat yang keliru. Karena ijma’ kaum muslimin menunjukkan terlarangnya hal ini. Dan ijma’ adalah sumber hukum Islam, sama dengan Al Qur’an dan Al Hadits. Ijma’ juga wajib diikuti sebagaimana disebutkan dalam surat An Nisa ayat 115 di atas karena adanya ancaman kesesatan jika menyelisihinya.
Ketiga, jika diberi ucapan selamat natal, tidak perlu kita jawab (balas) karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala.
Keempat, tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari orang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya.
Kelima, membantu orang Nashrani dalam merayakan Natal juga tidak diperbolehkan karena ini termasuk tolong menolong dalam berbuat dosa.
Keenam, diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dalam rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut.
Demikianlah beberapa fatwa ulama mengenai hal ini. Semoga kaum muslimin diberi taufiko oleh Allah untuk menghindari hal-hal yang terlarang ini. Semoga Allah selalu menunjuki kita ke jalan yang lurus dan menghindarkan kita dari berbagai penyimpangan. Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik.

Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘alihi wa shohbihi wa sallam.

Diselesaikan pada siang hari, di rumah mertua tercinta, Panggang-Gunung Kidul, 18 Dzulhijah 1429 H
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal, S.T.
Artikel www.muslim.or.id

KONSPIRASI GLOBAL YAHUDI, AS DAN SEKUTUNYA...

Ada konspirasi Global untuk menghancurkan Islam secara sistematis dan terorganisir secara rapih dan terus-menerus diberbagai negara mayoritas berpenduduk Muslim didunia sejak runtuhnya khilafah/sistem pemerintahan Islam, mereka bersatupadu dengan berbagai taktik dan metode dalam pelaksanaannya. Novus Ordo Seclorum atau New World Order adalah sebuah ambisi rahasia dan tersembunyi dari si mata satu "All Seeing Eye" yang menginginkan dunia ini berada didalam genggamannya dan dunia dibawah kontrol dan otoritasnya. One World Economy, One World Army, One World Religion, One World Bank, One World Ideology, dll. Ancaman global Freemasonry ini begitu kuat mencengkramkan kuku-kukunya dibelahan dunia manapun. Menerjang dan menghancurkan siapapun yang berbeda ideologi dengannya. Mereka memiliki cara yang sistematis untuk menghancurkan Islam, ajaran maupun peradabannya.
SKENARIO
Yang Pertama dengan metode Pembelokan Ideologi Islam/Akidah.

cia-logo
CIA alat Penguasa Dunia
Badan Intelejen Amerika Serikat, CIA (Central Intellegent Agency) membentuk lembaga dana sosial bernama "Asia Foundation" yang mengucurkan dana 1,4 milyar dollar per tahun. Badan ini sebagai pengusung dan sponsor gerakan SEPILIS yaitu penyakit Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme yang merusak akidah agama.
musdah-jil
Prof. Dr.  Musdah Mulia - JIL
Mereka berprinsip "Bunuh anjing dengan anjing jangan kotori tangan kita dengan darah anjing". Maka dibuatlah skenario besar, salah satunya memberi beasiswa pemuda Islam untuk study Islam ke Universitas yg sengaja mereka sediakan untuk menghancurkan akidah seperti mengajarkan filsafat Hermeneutika utk menafsirkan al-Qur'an, padahal jelas-jelas filsafat ini untuk menafsirkan Bibel bukan untuk menafsirkan Kalamullah. Dengan harapan sekembalinya ketanah air mereka menjadi boneka kaki-tangan yang dapat menghancurkan umat Islam dari dalam. Jaringan Islam Liberal inilah hasil kerja keras mereka untuk membelokan akidah umat Islam.
Hasilnya? Prof. AKKBB, Prof. Dr. Musdah Mulia menghalalkan pernikahan sejenis, Ulil Abshar Abdala mengatakan bahwa semua agama benar, Islam belum tentu yang paling benar dan disurga nanti kita bisa berdampingan dengan umat lain, JIL di Semarang menulis buku "Indahnya Perkawinan Sejenis", di Bandung JIL berzikir dengan memakai kalimat "AnjingHU Akbar", dll. Sontak pihak Amerika lompat-lompat kegirangan, Prof. Mesum inipun langsung
ulil-jil1
Ulil  Abdala - JIL
diterbangkan ke Amerika dan diberi penghormatan dan medali kehormatan sebagai wanita pembaharu Islam. Asia Foundation sengaja memberikan dana yang besar jika ketahuan ada aliran yang menyimpang dari Islam yang bertujuan untuk membelokan akidah agar umat Islam terjauh dari fundamental al-Qur'an dan as-Sunah sekaligus sebagai alat pemecah belah.
Yang lebih parah lagi demi alasan kesetaraan gender, JIL Amerika mengadakan shalat Jum'at, yaitu oleh seorang wanita bernama Dr. Aminah Wadud dia sendiri imamnya padahal banyak pria, yang adzan wanita, terus posisi makmumnya selang-seling pria dan wanita. Lebih ngeri lagi shalat Jum'atnya digereja Kathedral Saint John Manhattan, Amerika, padahal ada masjid. Ahmadiyah juga bentukan Inggris, digunakan sebagai alat pemecah-belah umat Islam, pembelokan akidah sekaligus untuk meredam perlawanan kepada penjajah Inggris karena dalam ajaran Ahmadiyah ada pelarangan
wadud
Dr. Aminah Wadud - JIL
jihad, dana dari Eropa dan Amerika begitu hebat mengalir keberbagai LSM bentukan asing di Indonesia jika ada ketahuan aliran yang menyimpang dari ajaran Islam. Mereka langsung mem-backup-nya dan dilindungi olehnya, begitu umat Islam memprotesnya karena menyimpang dari akidah, LSM-LSM boneka Yahudi inilah yang akan langsung memprotes gerakan umat Islam untuk membubarkan Ahmadiyah karena dianggap telah melanggar hak azasi manusia dalam kebebasan beragama dan beribadah serta memecah-belah Negara kesatuan Pancasila, begitulah saudara-saudaraku taktik politik licik mereka dalam metode menghancurkan Islam secara sistematis.
Yang Kedua dengan metode Kekerasan/Militer.

irak-korban-sipil
Rakyat Iraq Korban Kekejaman Makar Amerika - Illuminati
Amerika dapat menyerang kedaulatan Negara lain walaupun tanpa bukti dan ditentang oleh Negara lain. Di Iraq sudah lebih dari satu juta orang muslim meninggal (insya Allah syahid) akibat serangan militer Amerika namun sampai detik ini tidak terbukti dan sudah dibuktikan oleh penyelidik internasional bahwa Iraq tidak memiliki senjata pemusnah massal seperti yang dituduhkan, Amerika menyerang ke Iraq lebih cenderung motif untuk menguasai kekayaan alam Iraq dan Iraq dijadikan Negara boneka/kaki tangan Amerika.
Afghanistan adalah korban dari kelicikan Negara Amerika. Sewaktu perang dingin Uni Sovyet dan Amerika, Amerika tidak berani menyerang Negara itu, akhirnya memanfaatkan para pejuang Islam Afghanistan untuk melawan Sovyet dan akhirnya memang bisa menghancurkan pasukan Sovyet yang memiliki peralatan super canggih. Namun hanya karena Taliban ingin menerapkan syari'ah dalam negaranya yang didukung oleh rakyatnya sendiri maka akhirnya dibuatlah skenario isu terorisme untuk menyerang balik Taliban oleh tentara Amerika, Inggris dan berbagai Negara kafir bahu-membahu untuk
afghan-mujahidin
Mujahidin Afghan - Korban Makar Illuminati
menghancurkan penegak Syari'ah Allah ini. Mereka memfitnah bahwa Taliban-lah yang menanam opium padahal kita tahu justru Taliban-lah yang sangat keras hukumnya bagi penanam opium dan sering dihukum mati pengedarnya oleh Taliban, justru Amerikalah yang mendanai untuk menanam tanaman haram ini yang digunakan Amerika untuk tujuan medis maupun militer sebagai penghilang rasa sakit.
Sebuah ambisi mendirikan Negara yang rasis dari sebuah gerakan yang disebut Zionisme, Israel telah banyak membantai penduduk Palestina dan Arab dan mencaplok wilayah Negara mereka, pembela HAM dunia Amerika memiliki standar ganda untuk urusan yang satu ini, setiap hari selalu ada saja kekerasan, pelecehan, penganiyaan dan penghinaan terhadap warga Palestina ini. PBB yang seharusnya menjadi pemecah masalah dari semua kekejian ini hanya bungkam seribu bahasa terveto suara dan haknya oleh kaum kafir, seolah keadilan didunia ini hanya dimiliki segelintir orang saja dan digunakan sekehendak mereka.

tank-vs-anak-palestina
David vs Goliath
Dibelahan dunia lain, hanya dikarenakan penduduknya memeluk Agama Allah/Islam, Kristen ortodhox Serbia telah membunuh 650.000 Muslim Bosnia dengan cara yang sangat tidak manusiawi (Genocide/Ethnic/Religion Cleansing), di Sudan, Aljazair, Chechnya, Taijikistan, Kashmir, Pakistan, Somalia, muslim Uyghur China, muslim Moro Philipina, muslim Pattani Thailand, dll. Bahkan pembantaian muslim itu terjadi dinegara kita sendiri yg jumlah muslimnya terbesar didunia. Yaitu peristiwa Poso dan Ambon. Tidak ngeri bagaimana ketika anak-anak santri didaerah itu digilir dan diantri utk disembelih lalu mayatnya dibuang kesungai. Mereka ingin kita diam saja, seperti kambing bodoh saja mau diantri untuk disembelih, begitu kita melawan, mereka langsung mensyutingnya lalu mengatakan kita yg teroris. Who is the real teroris?
Yang Ketiga dengan merusak tatanan Sosial Budaya.
  • whiskey-mabok
    Pornografi, Miras, Homoseks, Pedofilia, Narkoba, Korupsi sebagai senjata Illuminati
    Dengan merusak pemuda dan pemudi dengan Fun, Food and Fashion sehingga perlahan-lahan melupakan akan kewajiban syari'ah Islam.
  • Dibentuknya LSM-LSM yang didanai asing untuk menghancurkan akhlak pemuda-pemudi bangsa dengan berbagai macam agenda acara serta visi misinya.
  • Masuknya ikon/symbol besar pornografi dunia ke Indonesia yaitu majalah Playboy dan majalah-majalah lainnya yang menghancurkan akidah umat Islam.
  • Diabaikannya Perda Syari'ah, UU SISDIKNAS, UU ZAKAT, UU Pornogarfi/aksi, dll. dalam sistem demokrasi.

cuci-otak
Media Massa alat cuci otak Illuminati, dikendalikan 95% oleh Zionis
Agen intelijen asing mengeluarkan dana yang cukup besar dengan memuat tulisan-tulisannya/berita-beritanya untuk melunturkan akidah umat Islam, di media TV dengan acara yang sangat merusak mental bangsa Indonesia, dan mengusung Sekulerisme, Pluralisme dan Liberalisme, membuat propaganda anti Islam dengan mengidentikannya dengan teroris, padahal ajaran Islam sangat anti-Terorisme dengan cara yang sangat halus, sehingga umat Islam perlahan-lahan mengalami degradasi mental dan meniru kebudayaan ala Barat dan merasa asing dengan agamanya sendiri padahal jika mati akan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan akan mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
Yang Keempat dengan metode Penerapan sistem Kapitalisme dalam bidang ekonomi.
Sistem Kapitalisme hanya mengeksploitasi sumber daya alam dan penduduknya dan sama sekali tidak menyejahterakan dan hanya membuat sengsara saja. 
Yang Kelima dengan Politik.
  • pbb-logo
    PBB, alat Politik Internasional Illuminati
    Sejatinya PBB, NATO, dll hanyalah boneka bentukan Amerika yang bertujuan untuk mencapai ambisi tujuannya semata. Mereka bisu terhadap kekejian dan penjajahan bangsa Israel terhadap Palestina, penyerangan ke Iraq walaupun tanpa bukti kuat dan ditentang
  • Negara lain, dan masih banyak kasus lainnya. Amerika memiliki standar ganda terhadap kepentingannya.
  • Mengancam Negara lain yang berseberangan dengan ideologinya melalui ancaman embargo, Militer, dll.
  • Mendukung dan memberikan study sistem Demokrasi oleh si-Pengusung demokrasi yaitu Amerika yang jelas-jelas merupakan thagut dan diharamkan oleh Islam, karena Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, suara Tuhan suara rakyat, Kedaulatan berada ditangan rakyat bukan ditangan Syari'at Islam. Rakyat diberi kuasa membuat hukum walaupun bertentangan dengan hukum Allah.
Islam dengan demokrasi, perbedaannya sejauh langit dan bumi. Manusia ibarat Islam, demokrasi ibarat monyet. Sama-sama memiliki mata, telinga, tangan dan kaki. Tetapi berbeda. Benar bahwa dalam Islam dan Demokrasi ada pemilu, tapi ingat di dalam Islam siapapun yang terpilih aturan yang diterapkan adalah aturan ALLAH.
nato
NATO, alat miliiter Illuminati
Sedangkan dalam demokrasi Syari'at Islam adalah Pilihan, bahkan faktanya ketika partai Islam yang mengusung syari'at Islam memenangkan pemilu akan digagalkan sedemikian rupa. Benar bahwa dalam demokrasi dan Islam ada wakil rakyat, namun wakil rakyat di dalam Islam tidak membuat hukum, tidak menentukan halal-haram, wakil rakyat di dalam Islam (Majelis wilayah dan majelis umat) hanya melakukan aktivitas memberikan pendapat dan muhasabah terhadap kebijakan penguasa. Benar bahwa penguasa dalam demokrasi dan Islam diangkat oleh rakyat, namun dalam demokrasi penguasanya bernama presiden di dalam Islam namanya Khalifah.
Dan metode pengangkatannya adalah dengan bai'at. Benar pula bahwa di dalam demokrasi dan Islam dikenal musyawarah. Namun di dalam demokrasi semua hal bisa dimusyawarahkan sementara di dalam Islam yang bisa dimusyawarahkan adalah hal-hal yang mubah dan didalam Islam ada kalanya musyawarah tidak dipakai ketika wahyu sudah menetapkan. Lihatlah bagaimana Rasul Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mempedulikan pendapat kaum muslimin ketika terkait pernjanjian Hudaibiyah dan satu hal terpenting sebagaimana "akal" yang membedakan manusia dengan monyet.
Bahwa di dalam Islam, sesuatu yang boleh tidak akan pernah berubah menjadi terlarang seperti dalam demokrasi. Didalam Islam menikah dengan perempuan berusia 12 tahun adalah boleh sementara dalam demokrasi bisa tidak boleh (haram), di dalam Islam poligami selamanya mubah, tapi dalam demokrasi bisa menjadi terlarang. Sementara mendirikan tempat perzinahan/pelacuran terbesar se-Asia Tenggara yaitu Doli di Surabaya dalam Demokrasi diperbolehkan sedang hukum Allah sangat melaknatnya bahkan orang yang berzina 40 radius rumahnya akan kecipratan dosanya semua walaupun tidak tahu, di dalam Islam meminum khamer adalah terlarang sedikit maupun banyak, dalam demokrasi bisa menjadi boleh, bahkan berdirinya pabrik khamer adalah sebuah keniscayaan dengan izin dari anggota-anggota dewan. Jadi dalam hal ini anggota dewan dalam sistem demokrasi bisa bertindak sebagai Tuhan, yang menentukan boleh tidaknya sesuatu.
Apa itu Thagut?
demon-crazy
Demokrasi penggagasnya Fir'aun
Thaghut adalah tuhan-tuhan batil. Menyandarkan dan mempercayai suatu hal dan menyamakan atau bahkan melebihkan dengan kekuasaan Tuhan itu sendiri.
Demokrasi bisa menempatkan manusia setara dengan Tuhan, karena bisa membuat produk hukum yang bertentangan dengan hukum Allah.
Tidak boleh seorang muslim mengharamkan apa yang telah dihalalkan Allah atau menghalalkan apa yang telah diharamkan-Nya. Tentang hal ini, At-Tirmidzi, dalam kitab Sunan-nya, telah mengeluarkan hadits dari 'Adi bin Hatim - radhiyallahu 'anhu - berkata: 'Saya mendatangi Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam ketika baginda sedang membaca surat al-Bara'ah:
"Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) al-Masih putera Maryam." (QS at-Taubah 9:31)
"Katakanlah (Muhammad) "Apakah akan aku beritakan kepadamu tentang orang yang lebih buruk pembalasannya dari orang fasik di sisi Allah? Yaitu orang- orang yang di laknat dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan kera dan babi dan (orang yang) menyembah thagut. Mereka itu lebih buruk tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus" (QS al- Maidah 5:60)
Disegala bidang kehidupan kita sudah terkena fitnah Dajjal ini baik bidang IDEOLOGI, POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, HUKUM, BUDAYA, PERTAHANAN serta KEAMANAN.
Begitulah mereka menghancurkan Islam secara sistematik detik demi detik siang malam tanpa henti untuk menghancurkan Islam.
Kita tidak sadar ada perang dunia ketiga, yaitu GLOBAL WAR AGAINST ISLAM. Dan fitnah Dajjal ini sudah masuk ke ranah Indonesia yang kita cintai ini. Mari kita rapatkan barisan saudaraku untuk melindungi umat Islam dari fitnah Dajjal ini!
PENYEBAB
Al-Hadits:

mr-greedy
Korban Sekularisasi Ya;juj wa Ma'juj Mengidap Penyakit Wahn
"Hampir-hampir umat-umat lain mengerumuni kalian dari segenap penjuru sebagaimana (mereka mengerumuni) hidangan diatas sebuah piring besar. Kami bertanya: "Wahai Rasulullah! Apakah karena jumlah kita sedikit pada saat itu?". Nabi menjawab, "Bahkan pada saat itu jumlah kalian sangat banyak, tetapi kalian seperti buih air bah. Akan dicabut rasa segan dan hormat dari musuh-musuh kalian, dan akan dijadikan pada hati kalian penyakit al-Wahn. Mereka bertanya, "Apakah al-Wahn itu?". Nabi menjawab, "Cinta Hidup dan Takut Mati" (HR Ahmad dan Abu Dawud dari Tsauban dan telah dishahihkan oleh AlBani)
Masing-masing umat Islam hanya mencintai diri dan golongannya saja dan tidak peduli dengan sesamanya, dan muslim sudah terjangkiti penyakit FUN, FOOD and FASHION (ALWAHN). Bumi diciptakan oleh Allah dan ada makhluk penyembah-Nya yang disebut Muslim. Muslim didunia ini adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit maka bagian tubuh yang lain akan merasakannya. Sesama Muslim adalah saudara dan Muslim itu satu. Yang membedakan wilayah dan batas Negara dalam pengkotak-kotakan pikiran sempit adalah manusianya sendiri. Paham sesat nasionalisme inilah diajarkan pihak Barat yang menghantarkan Islam kepada kehancurannya ditambah penerapan sistem Demokrasi yang mengabaikan syariah-Nya dan lebih menyukai hukum buatan manusia. Karena kedaulatan berada ditangan rakyat bukan ditangan syariat yang berdasarkan pada sumber al-Qur'an dan as-Sunnah-Nya.
SOLUSI:
1. THE ONE STATE OF ISLAM UMMAH
tegakkan-khilafah
Khilafah bisa tegak bila syarat-syarat subyektif dan obyektif Allah SWT terpenuhi
"Berpegang teguhlah kamu semua pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai" (QS ali-Imran 3:103)
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (QS al-Hujurat 49:10)
Khilafah adalah solusi cerdas sebagai sebuah sistem dan media pemersatu umat dibawah satu bendera akidah dan mampu untuk menampung golongan apapun. Sehingga Islam menjadi satu tubuh sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dan sebagai kekuatan tandingan kepada musuh-musuh Islam yang selama ini berusaha menghancurkan Islam secara terorganisir dan sistematis.
2. SHARI'A LAW
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (QS al-Baqarah 2:208)
"Janganlah kamu jadikan hukum-hukum Allah permainan, dan ingatlah ni'mat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu al-Kitab dan al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS al-Baqarah 2:231)
mushaf1
Hukum Islam menjamin keadilan setiap individu
"Apabila dikatakan kepada mereka : "Marilah kamu kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi dengan sekuat-kuatnya dari kamu." (QS an-Nisa 4:61)
"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan siapakah yang lebih baik daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?" (QS al-Maidah 5:50)
"Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mu'min itu." (QS at-Taubah 9:112)
"Orang-orang Arab Badui itu, lebih sangat kekafiran dan kemunafikannya, dan lebih wajar tidak mengetahui hukum-hukum yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS a-Taubah 9:97)
Hanya dengan penerapan syari'ah Islam secara Kaffah diberbagai bidang kehidupanlah maka akan terciptalah suatu negeri yang dijanjikan oleh Allah yaitu Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur selain itu hanya mimpi belaka.

attaturk
Kemal Attaturk, Yahudi Dunameh, dukungan Illuminati,  penghancur Kekhilafahan Islam
Ada sebuah hadits yang menyebutkan "Cinta tanah air adalah sebagian dari Iman", terlepas dari palsu atau dhaifnya hadits tersebut. Maka hadits tersebut menggambarkan bahwa sistem pemerintahan Islam dan penerapan syari'ah Islam yang telah dicapai Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam untuk diterapkan ditanah Arab kala itu adalah sudah mencapai tahap yang sempurna sehingga tercapailah Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur dan sistem itulah yang membuat tanah air menjadi negeri yang sentausa dan Tuhan meridhainya dan kita diwajibkan untuk mencintai tanah air itu, namun jika yang diterapkan adalah sistem yang sama sekali tidak diajarkan nabi dan mengarah kepada kekufuran maka wajiblah bagi kita untuk memperjuangkan sistem itu ditanah air yang kita cintai ini sampai tercipta Baldatun Thayyibun wa Rabbun Ghafur sebagaimana Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah meraihnya dikala itu. Bumi tersusun dari tanah dan air dan unsur lainnya, bumi ini adalah milik Allah. Muslim itu satu, bumi ini milik Allah, tanah air muslim itu yaitu bumi yang kita pijak adalah satu. Kita adalah Muslim, Muslim dengan Muslim lainnya adalah saudara. Muslim itu adalah satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang lain sakit maka tentunya tubuh yang lain ikut merasakannya. Itulah Muslim sejati yang digambarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Semoga mudah untuk memahaminya.

sltn-hamid
Sultan Abdul Hamid, konsisten mempertahankan tanah Palestina
Semenjak runtuhnya tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara ummat Islam 85 (1924) tahun yang lalu bangsa-bangsa Muslim di segenap penjuru dunia mulai menjalani kehidupan sosial berlandaskan sebuah faham yang sesungguhnya asing bagi mereka. Faham itu bernama Nasionalisme. Ketika Khilafah Islamiyyah masih tegak dan menaungi kehidupan sosial ummat, mereka menghayati bahwa hanya aqidah Islam Laa ilaha illa Allah sajalah yang mempersatukan mereka satu sama lain. Hanya aqidah inilah yang menyebabkan meleburnya sahabat Abu Bakar yang Arab dengan Salman yang berasal dari Persia dengan Bilal yang orang Ethiopia dengan Shuhaib yang berasal dari bangsa Romawi. Mereka menjalin al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) yang menembus batas-batas suku, bangsa, warna kulit, asal tanah-air dan bahasa. Dan yang lebih penting lagi bahwa ikatan persatuan dan kesatuan yang mereka jalin menembus batas dimensi waktu sehingga tidak hanya berlaku selagi mereka masih di dunia semata, melainkan jauh sampai kehidupan di akhirat kelak. Mengapa? Karena ikatan mereka berlandaskan perlombaan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Hidup lagi Maha Abadi. Firman Allah (artinya): "Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa." (QS az-Zukhruf 43:67)

perang-salib
Penggambaran Perang Salib
Orang-orang beriman tidak ingin menjalin pertemanan yang sebatas akrab di dunia namun di akhirat kemudian menjadi musuh satu sama lain. Oleh karenanya, mereka tidak akan pernah mau mengorbankan aqidahnya yang mereka yakini akan menimbulkan kasih-sayang hakiki dan abadi. Sesaatpun mereka tidak akan mau menggadaikan aqidahnya dengan faham atau ideologi selainnya. Sebab aqidah Islam merupakan pemersatu yang datang dan dijamin oleh Penciptanya pasti akan mewujudkan kehidupan berjamaah sejati dan tidak bakal mengantarkan kepada perpecahan dan bercerai-berainya jamaah tersebut. Firman Allah (artinya): "Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dalam jamaah, dan janganlah kamu bercerai berai." (QS ali-Imran 3:103)
Sewaktu ummat Islam hidup di bawah naungan Syariat Allah dalam tatanan Khilafah Islamiyyah mereka tidak mengenal bentuk ikatan kehidupan sosial selain al-Islam. Mereka tidak pernah membangga-banggakan perbedaan suku dan bangsa satu sama lain. Namun realitas hari ini, ironis, perjuangan para politisi Islam menunjukkan inkonsistensi-nya di hadapan seluruh ummat, mereka menerima dengan senang hati sistem sekuler dari fihak lain yang jelas-jelas mengusung Nasionalisme. Seolah kelompok yang mengusung ideologi Islam harus siap mengorbankan apapun demi mendapatkan keridhaan kelompok yang mengusung Nasionalisme. Seolah memelihara persatuan dan solidaritas berlandaskan Nasionalisme jauh lebih penting dan utama daripada mewujudkan al-ukhuwwah wal mahabbah (persaudaraan dan kasih sayang) berlandaskan aqidah Islam.

salahuddin-ayyubi
Salahuddin al-Ayyubi, Pahlawan Islam dalam Perang Salib
Sewaktu perang Salib terjadi yang berkobar selama 200 tahun, disaat itu tidak ada rasa nasionalisme semu. Umat Islam adalah satu dan saling bergotong-royong dan bahu membahu untuk menghancurkan pasukan salib yang menyerang wilayah umat Islam. Bukan berperang sendiri-sendiri seperti saat ini, inilah bukti nasionalisme adalah faham sesat yang diciptakan oleh Barat untuk memecah belah umat Islam kedalam Negara-negara semu dan dibakar semangat persatuan walaupun tidak seakidah. Hasilnya? Negara-negara Islam mudah untuk dihancurkan karena mudah untuk dipecahbelah karena tidak adanya persatuan lagi.
Pada saat kekhilafahan dahulu banyak melahirkan panglima-panglima jenius yang menghancurkan musuh walaupun jumlah musuhnya berlipat. Diantaranya kami sebutkan beberapa orang dari mereka, Muhammad al-Fatih yang telah merebut kota Konstantinopel sehingga berubah namanya menjadi kota Istanbul, Thariq ibnu Ziyad yang merebut Negara Spanyol dan Salahuddin al-Ayyubi yang telah merebut wilayah Palestina dari cengkeraman pasukan Salib beserta Knight Templarnya yang telah membantai umat Islam di Palestina sehingga jalan-jalan di Palestina berkubang dengan darah.Khilafah dan Syariah Islamlah yang sudah terbukti menjadikan umat Islam sebagai umat yang terhormat dan super-power disegala bidang kehidupan selama berabad-abad lamanya, sistem ini sudah teruji oleh waktu dan telah menghantarkan umat Islam kepada masa kejayaan, keemasan dan kegemilangannya.
berdiri-khilafah
Jika belum kembali kepada al-Qur'an dan as-Sunnah, Khilafah tidak akan tegak
Semuanya bernaung dalam satu bendera Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam yaitu "LAA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH" bendera itu diestafetkan kepada kita dan terus akan diestafetkan hingga akan sampai waktunya kepada Nabi Isa. Nabi Isa akan turun dari surga karena atas perintah Allah karena banyaknya penegak syariah dianiaya, dicaci, difitnah dan dibunuh oleh Dajjal dan para pengikutnya. Jika Allah tidak campur tangan maka akan lenyaplah agama Allah itu dimuka bumi karena kejahatan Dajjal dan pengikutnya. Nabi Isa bersama Imam Mahdi yang akan menyatukan seluruh Muslimin menjadi satu, dibawah satu bendera akidah. Maka hancurlah rasa Nasionalisme semu itu serta hancurnya Demokrasi yang diganti dengan sistem syariah Islam. Nabi Isa dan Imam Mahdi beserta kaum Muslimin akan menghancurkan pasukan Yahudi dan Nabi Isa sendiri yang akan membunuh Dajjal pemimpin Yahudi itu. Semoga umur kita sampai kepada kedatangan nabi Isa dan Imam Mahdi sehingga dapat bergabung dengan mereka untuk berjihad dijalan-Nya. Amin ya Rabbal 'Alamien. Allahu Akbar!
Wassalam.

Selasa, 17 Desember 2013

Kisah Shalahuddin Al Ayyubi ( Cerita Perang Salib )

 
Shalahuddin Al Ayyubi atau juga dipanggil Saladin atau Salah ad-Din (Dalam Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, dalam bahasa Kurdi: صلاح الدین ایوبی) (Sholahhuuddin al ayyubi) (c. 1138 - 4 Maret 1193) adalah seorang jendral dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (daerah utara Irak saat ini). 
Beliau mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah Hejaz dan Diyar Bakr. Shalahuddin Al Ayyubi terkenal di dunia Muslim dan Kristen karena kepemimpinannya, kekuatan militer, sifat-sifatnya yang ksatria dan pengampun pada saat ia berperang melawan tentara salib. 
Sultan Shalahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang ulama. Ia memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam kitab hadits Abu Dawud.
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (13-23 H/634-644 M) Jerussalam dapat dikuasai oleh kaum muslimin dalam suatu penyerahan kuasa secara damai. Sayidina Umar sendiri datang ke Jerussalem untuk menerima penyerahan kota Suci itu atas desakan dan persetujuan Uskup Agung Sophronius.
Berabad abad lamanya kota itu berada di bawah kepengurusan Islam, tapi penduduknya bebas memeluk agama dan melaksanakan ajaran agamanya masing-masing tanpa ada gangguan. Orang-orang Kristian dari seluruh dunia juga bebas datang untuk mengerjakan haji di kota Suci itu dan mengerjakan upacara keagamaannya.
Orang-orang Kristian dari Eropa datang mengerjakan haji dalam jumlah rombongan yang besar dengan membawa obor dan pedang seperti tentara. Sebagian dari mereka mempermainkan pedang dengan dikelilingi pasukan gendang dan seruling dan diiringi pula oleh pasukan bersenjata lengkap.
Sebelum Jerussalem dibawah kepengurusan Kerajaan Seljuk pada tahun 1070, upacara seperti itu dibiarkan saja oleh umat Islam, karena dasar toleransi agama. Setelah Kerajaan Seljuk memerintah, upacara seperti itu dilarang dengan alasan keselamatan. Mungkin karena upacara tersebut semakin berbahaya. Lebih-lebih lagi kumpulan-kumpulan yang mengambil bagian dalam upacara itu sering menyebabkan kegaduhan dan huru-hara. 
Disebutkan bahwa pada tahun 1064 ketua Uskup memimpin pasukan sebanyak 7000 orang jemaah haji yang terdiri dari kumpulan Baron-baron dan para pahlawan telah menyerang orang-orang Arab dan orang-orang Turki.
Tindakan Seljuk itu menjadi salah anggapan oleh orang-orang Eropa. Pemimpin-pemimpin agama mereka menganggap bahwa kebebasan agamanya diganggu oleh orang-orang Islam dan menyeru agar Tanah Suci itu dibebaskan dari genggaman umat Islam. 
Patriach Ermite (Peter The Hermit) adalah salah seorang paderi yang paling lantang membangkitkan kemarahan umat Kristian. Dalam usahanya untuk menarik simpati umat Kristian, Ermite telah berkeliling Eropa dengan mengendarai seekor keledai sambil memikul kayu Salib besar, berkaki ayam dan berpakaian compang camping. Dia berpidato di hadapan khalayak ramai, di dalam gereja, di jalan-jalan raya atau di pasar-pasar. 
Katanya, dia melihat penghinaan kesucian ke atas kubur Nabi Isa oleh Kerajaan Turki Seljuk. Diceritakan bahwa jemaah haji Kristian telah dihina, dizalimi dan dinista oleh orang-orang Islam di Jerussalem. Bersamaan dengan itu, dia menghasut orang ramai agar bangkit untuk berperang demi membebaskan Jerussalem dari tangan orang Islam dan hasutan Ermite berhasil.
Keluarlah fatwa Paus Urbanus II (Pope Urban 2) yang mengumumkan ampunan seluruh dosa bagi yang bersedia dengan suka rela mengikuti Perang Suci itu, sekalipun sebelumnya dia merupakan seorang perompak, pembunuh, pencuri dan sebagainya. 
Maka keluarlah ribuan umat Kristian untuk mengikuti perang dengan memikul senjata untuk ikut perang Suci. Mereka yang ingin mengikuti perang ini diperintahkan agar meletakkan tanda Salib di badannya, oleh karena itulah perang ini disebut Perang Salib.
Paus Urbanus menetapkan 15 agustus 1095 bagi pemberangkatan tentara Salib menuju Timur Tengah, tapi kalangan awam sudah tidak sabar menunggu lebih lama lagi setelah dijanjikan dengan berbagai kebebasan, kemewahan dan berlimpahnya makanan. 
Mereka mendesak Paderi Patriach Ermite agar berangkat memimpin mereka. Maka Ermite pun berangkat dengan 60,000 orang pasukan, kemudian disusul oleh kaum tani dari Jerman seramai 20.000, datang lagi 200,000 orang menjadikan jumlah keseluruhannya 300,000 orang lelaki dan perempuan. Sepanjang perjalanan, mereka di izinkan merompak, memperkosa, berzina dan mabuk-mabuk. Setiap penduduk negeri yang dilaluinya, selalu mengalu-alukan dan memberikan bantuan seperlunya.
Akan tetapi sesampainya di Hongaria dan Bulgaria, sambutan sangat dingin, menyebabkan pasukan Salib yang sudah kekurangan makanan ini marah dan merampas harta benda penduduk. Penduduk di dua negeri ini tidak tinggal diam. Walau pun mereka sama-sama beragama Kristian, mereka tidak senang dan menuntut balas. 
Terjadilah pertempuran sengit dan pembunuhan yang mengerikan. Dari 300,000 orang pasukan Salib itu hanya 7000 saja yang selamat sampai di Semenanjung Thracia di bawah pimpinan sang Rahib.
 
Ketika pasukan Salib itu telah mendarat di pantai Asia kecil, pasukan kaum Muslimin yang di pimpin oleh Sultan Kalij Arselan telah menyambutnya dengan ayunan pedang. Maka terjadilah pertempuran sengit antara kaum Salib dengan pasukan Islam yang berakhir dengan hancur binasanya seluruh pasukan Salib itu.
Setelah kaum itu musnah sama sekali, muncullah pasukan Salib yang dipimpin oleh anak-anak Raja Godfrey dari Lorraine Perancis, Bohemund dari Normandy dan Raymond dari Toulouse. Mereka berkumpul di Konstantinopel dengan kekuatan 150,000 laskar, kemudian menyeberang selat Bosfur dan menyerbu Islam bagaikan air bah. Pasukan kaum Muslimin yang hanya berkekuatan 50,000 orang bertahan mati-matian di bawah pimpinan Sultan Kalij Arselan.
Satu persatu kota dan Benteng kaum Muslimin jatuh ke tangan kaum Salib, memaksa Kalij Arselan berundur dari satu benteng ke benteng yang lain sambil menyusun kekuatan dan taktik baru. Bala bantuan kaum Salib datang bergelombang-gelombang dari negara-negara Eropa. Sedangkan Kalij Arselan tidak dapat mengharapkan bantuan dari wilayah-wilayah Islam yang lain, karena mereka sibuk dengan kemelut dalam negeri masing-masing.
 
Setelah berlangsung pertempuran sekian lama, akhirnya kaum Salib dapat mengepung Baitul Maqdis, tapi penduduk kota Suci itu tidak mau menyerah kalah begitu saja. Mereka telah berjuang dengan jiwa raga mempertahankan kota Suci itu selama satu bulan. 
Akhirnya pada 15 Juli 1099, Baitul Maqdis jatuh ke tangan pasukan Salib, tercapailah cita-cita mereka. Berlaangsunglah keganasan luar biasa yang belum pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. 
Kaum Kristian itu menyembelih penduduk, perempuan dan anak-kanak dengan sangat ganasnya. Mereka juga membantai orang-orang Yahudi dan orang-orang Kristian yang enggan bergabung dengan kaum Salib. Keganasan kaum Salib Kristian yang sangat melampau itu dikutuk dan dikatakan oleh para saksi dan penulis sejarah yang terdiri dari berbagai agama dan bangsa.
Seorang ahli sejarah Perancis, Joseph François Michaud berkata: 
“Pada saat penaklukan Jerussalem oleh orang Kristian tahun 1099, orang-orang Islam dibantai di jalan-jalan dan di rumah-rumah. Jerussalem tidak punya tempat lagi bagi orang-orang yang kalah itu. Beberapa orang mencoba mengelak dari kematian dengan cara menghendap-hendap dari benteng, yang lain berkerumun di istana dan berbagai menara untuk mencari perlindungan terutama di masjid-masjid. Namun mereka tetap tidak dapat menyembunyikan diri dari pengejaran orang-orang Kristian itu."
 
Tentara Salib yang menjadi tuan di Masjid Umar, di mana orang-orang Islam mencoba mempertahankan diri selama beberapa lama menambahkan lagi adegan-adegan yang mengerikan yang menodai penaklukan Titus. Tentera infanteri dan kaveleri lari tunggang langgang di antara para buruan. Di tengah huru-hara yang mengerikan itu yang terdengar hanya rintihan dan jeritan kematian. Orang-orang yang menang itu memijak-mijak tumpukan mayat ketika mereka lari mengejar orang yang cuba menyelamatkan diri dengan sia-sia.
Raymond d’Agiles, yang menyaksikan peristiwa itu dengan mata kepalanya sendiri mengatakan: 
“Di bawah serambi masjid yang melengkung itu, genangan darah dalamnya mencecah lutut dan mencapai tali kekang kuda.”
Michaud berkata: “Semua yang tertangkap yang disisakan dari pembantaian pertama, semua yang telah diselamatkan untuk mendapatkan upeti, dibantai dengan kejam. Orang-orang Islam itu dipaksa terjun dari puncak menara dan atap-atap rumah, mereka dibakar hidup-hidup,diseret dari tempat persembunyian bawah tanah, diseret ke hadapan umum dan dikorbankan di tiang gantungan.
Air mata wanita, tangisan anak-kanak, begitu juga pemandangan dari tempat Yesus Kristus memberikan ampun kepada para algojonya, sama sekali tidak dapat meredakan nafsu membunuh orang-orang yang menang itu. Penyembelihan itu berlangsung selama seminggu. Beberapa orang yang berhasil melarikan diri, dimusnahkan atau dijadikan budak untuk kerja paksa yang mengerikan.”
Gustav Le Bon telah menyiratkan penyembelihan kaum Salib Kristian tersebut dalam kata-katanya: 
“Kaum Salib kita yang “bertakwa” itu melakukan berbagai bentuk kezaliman, kerusakan dan penganiayaan, mereka kemudian mengadakan suatu mufakat yang memutuskan supaya dibunuh saja semua penduduk Baitul Maqdis yang terdiri dari kaum Muslimin dan bangsa Yahudi serta orang-orang Kristian yang tidak memberikan pertolongan kepada mereka yang jumlah mencapai 60,000 orang. Orang-orang itu telah dibunuh semua dalam masa 8 hari saja termasuk perempuan, kanak-kanak dan orang tua, tidak seorang pun yang terkecuali.
 
Ahli sejarah Kristian yang lain, Mill, mengatakan: 
“Ketika itu diputuskan bahawa rasa kasihan tidak boleh diperlihatkan terhadap kaum Muslimin. Orang-orang yang kalah itu diseret ke tempat-tempat umum dan dibunuh. Semua kaum wanita yang sedang menyusui, anak-anak gadis dan anak-anak lelaki dibantai dengan kejam. Tanah lapang, jalan-jalan, bahkan tempat-tempat yang tidak berpenghuni di Jerusssalem ditaburi oleh mayat-mayat wanita dan lelaki, dan tubuh anak-kanak yang terkoyak. Tidak ada hati yang lebur dalam keharuan atau yang tergerak untuk berbuat kebajikan melihat peristiwa mengerikan itu.”
Jatuhnya kota Suci Baitul Maqdis ke tangan kaum Salib telah mengejutkan para pemimpin Islam. Mereka tidak menyangka kota Suci yang telah dikuasainya selama lebih 500 tahun itu bisa terlepas dalam sekejap mata. Mereka sadar akan kekilafan mereka karena terpecah-belah. Para ulama telah berbincang dengan para Sultan, Emir dan Khalifah agar tindakan berat dalam perkara ini.Usaha mereka berhasil. Setiap penguasa negara Islam itu bersedia bergabung tenaga untuk merampas balik kota Suci tersebut. 
Di antara pemimpin yang paling gigih dalam usaha menghalau tentara Salib itu ialah Imamuddin Zanki dan diteruskan oleh anaknya Emir Nuruddin Zanki dengan dibantu oleh panglima Asasuddin Syirkuh.
Setelah hampir empat puluh tahun kaum Salib menduduki Baitul Maqdis, Shalahuddin Al Ayyubi baru lahir ke dunia. Keluarga Shalahuddin taat beragama dan berjiwa pahlawan. 
Ayahnya, Najmuddin Ayyub adalah seorang yang termasyhur dan beliau pulalah yang memberikan pendidikan awal kepada Shalahuddin Al Ayyubi. Sholahuddin Yusuf bin Najmuddin Ayyub dilahirkan di Takrit Irak pada tahun 532 Hijrah /1138 Masihi dan wafat pada tahun 589 H/1193 M di Damsyik. 
Shalahuddin Al Ayyubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nuruddin Zangi.
Selain belajar Islam, Shalahuddin Al Ayyubi pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. 
Bersama dengan pamannya, Shalahuddin Al Ayyubi menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimiah (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).
Pada tahun 549 H/1154 M, panglima Asasuddin Syirkuh memimpin tentaranya merebut dan menguasai Damsyik. Shalahuddin Al Ayyubi yang ketika itu baru berusia 16 tahun turut serta sebagai pejuang. 
Pada tahun 558 H/1163 Masihi, panglima Asasuddin membawa Shalahuddin Al Ayyubi yang ketika itu berusia 25 tahun untuk menundukkan Daulat Fatimiyah di Mesir yang diperintah oleh Aliran Syi`ah Ismailiyah yang semakin lemah.
Usahanya berhasil. Khalifah Daulat Fatimiyah terakhir Adhid Lidinillah dipaksa oleh Asasuddin Syirkuh untuk menandatangani perjanjian. Akan tetapi, Perdana Menteri Shawar merasa iri melihat Syirkuh semakin populer di kalangan istana dan rakyat.
Dengan sembunyi-sembunyi dia pergi ke Baitul Maqdis dan meminta bantuan dari pasukan Salib untuk menghalau Syirkuh dari Mesir. 
Pasukan Salib yang dipimpin oleh King Almeric dari Jerussalem menerima baik jemputan itu. Maka terjadilah pertempuran antara pasukan Asasuddin dengan King Almeric yang berakhir dengan kekalahan Asasuddin. Setelah menerima syarat-syarat damai dari kaum Salib, panglima Asasuddin dan Shalahuddin Al Ayyubi diperbolehkan balik ke Damsyik.
Kerjasama perdana menteri Shawar dengan orang King Almeric itu telah menimbulkan kemarahan Emir Nuruddin Zanki dan para pemimpin Islam lainnya termasuk Baghdad. 
Lalu dipersiapkannya tentara besar yang dipimpin oleh panglima Syirkuh dan Shalahuddin Al Ayyubi untuk menghukum si pengkhianat Shawar. 
King Almeric terburu-buru menyiapkan pasukannya untuk melindungi Wazir Shawar setelah mendengar kemarahan pasukan Islam. Akan tetapi Panglima Syirkuh kali ini berhasil membinasakan pasukan King Almeric dan menghalaunya dari bumi Mesir.
Panglima Shyirkuh dan Shalahuddin Al Ayyubi terus masuk ke ibu kota Kaherah dan mendapat perlawanan dari pasukan Wazir Shawar. Akan tetapi pasukan Shawar hanya dapat bertahan sebentar saja, dia sendiri melarikan diri dan bersembunyi. Khalifah Al-Adhid Lidinillah terpaksa menerima dan menyambut kedatangan panglima Syirkuh untuk kedua kalinya.
Suatu hari panglima Shalahuddin Al Ayyubi berziarah ke kuburan seorang wali Allah di Mesir, ternyata Wazir Besar Shawar dijumpai bersembunyi di situ. Shalahuddin Al Ayyubi segera menangkap Shawar, dibawa ke istana dan kemudian dihukum bunuh.
Khalifah Al-Adhid melantik panglima Asasuddin Syirkuh menjadi perdana menteri menggantikan Shawar. Perdana menteri Baru itu segera melakukan perbaikan dan pembersihan pada setiap institusi kerajaan secara berperingkat. Sementara anak saudaranya, panglima Shalahuddin Al Ayyubi diperintahkan membawa pasukannya mengadakan pembersihan di kota-kota sepanjang sungai Nil sehingga Assuan di sebelah utara dan bandar-bandar lain termasuk bandar perdagangan Iskandariah.
Perdana Menteri Syirkuh tidak lama memegang jawatannya, karena beliau wafat pada tahun 565 H/1169 M. Khalifah Al-Adhid melantik panglima Shalahuddin Al Ayyubi menjadi pengganti Syirkuh dengan mendapat persetujuan pembesar-pembesar Kurdi dan Turki. Namun Walaupun berkhidmat di bawah Khalifah Daulat Fatimiah, Shalahuddin tetap  menganggap Emir Nuruddin Zanki sebagai ketuanya.
Nuruddin Zanki berulang kali mendesak Shalahuddin Al Ayyubi agar menangkap Khalifah Al-Adhid dan mengakhiri kekuasaan Daulat Fatimiah untuk seterusnya diserahkan kembali kepada Daulat Abbasiah di Baghdad. 
Akan tetapi Shalahuddin Al Ayyubi tidak mau bertindak terburu-buru, beliau memperhatikan keadaan sekelilingnya sehingga musuh-musuh dalam selimut betul-betul lumpuh.
Barulah pada tahun 567 H/1171 Masihi, Shalahuddin mengumumkan penutupan Daulat Fatimiah dan kekuasaan diserahkan semula kepada Daulat Abbasiah. Maka doa untuk Khalifah Al-Adhid pada khutbah Jumaat hari itu telah ditukar kepada doa untuk Khalifah Al-Mustadhi dari Daulat Abbasiah.
Ketika pengumuman peralihan kuasa itu dibuat, Khalifah Al-Adhid sedang sakit kuat, sehingga beliau tidak mengetahui perubahan besar yang berlaku di dalam negerinya dan tidak mendengar bahawa Khatib Jumaat sudah tidak mendoakan dirinya lagi. 
Sehari selepas pengumuman itu, Khalifah Al-Adhid wafat dan dikebumikan sebagaimana kedudukan sebelumnya, yakni sebagai Khalifah.
Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulat Fatimyah yang dikuasai oleh kaum Syi’ah selama 270 tahun. Keadaan ini memang telah lama ditunggu-tunggu oleh golongan Ahlussunnah di seluruh negara Islam lebih-lebih lagi di Mesir sendiri. 
Apalagi setelah perdana menteri Shawar berkomplot dengan kaum Salib musuh Islam. Pengembalian kekuasaan kepada golongan Sunni itu telah disambut meriah di seluruh wilayah-wilayah Islam, lebih-lebih di Baghdad dan Syiria atas restu Khalifah Al-Mustadhi dan Emir Nuruddin Zanki.
Mereka sangat berterima kasih kepada Panglima Shalahuddin Al Ayyubi yang dengan kebijaksanaan dan kepintarannya telah menukar suasana itu secara aman dan damai.
Serentak dengan itu pula, Perdana Menteri Shalahuddin Al Ayyubi telah meresmikan Universitas Al-Azhar yang selama ini dikenal sebagai pusat pengajian Syiah kepada pusat pengajian Ahlussunnah Wal Jamaah (Semoga ALLOH SWT membalas jasa-jasa Shalahuddin Al Ayyubi).
Walaupun sangat pintar dan bijak mengatur strategi dan berani di medan tempur, Shalahuddin Al Ayyubi berhati lembut, tidak mau menipu atasan demi kekuasaan dunia. 
Beliau tetap setia pada atasannya, tidak mau merampas kekuasaan untuk kepentingan peribadi. Karena apa yang dikerjakannya selama ini hanyalah mencari peluang untuk menghalau tentara Salib dari bumi Jerussalem. 
Untuk tujuan ini, beliau berusaha menyatukan wilayah-wilyah Islam terlebih dahulu, kemudian menghapuskan para pengkhianat agama dan negara agar peristiwa perdana menteri Shawar tidak berulang lagi.
Di Mesir, beliau telah berkuasa penuh, tapi masih tetap  taat setia pada kepimpinan Nuruddin Zanki dan Khalifah di Baghdad. Tahun 1173 M, Emir Nuruddin Zanki wafat dan digantikan oleh puteranya, Ismail, yang ketika itu baru berusia 11 tahun dan bergelar Mulk al Shalih. 
Para ulama dan pembesar menginginkan agar Emir Shalahuddin Al Ayyubi mengambil alih kuasa karena tidak suka kepada Mulk al-Shalih karena banyak melalaikan tanggung-jawabnya dan suka bersenang-senang. 
Akan tetapi Shalahuddin Al Ayyubi tetap taat setia dan mendoakan Mulk al Saleh dalam setiap khutbah Jumaat, bahkan mengabadikannya pada mata wang syiling.
Saat Damsyik terdesak oleh serangan kaum Salib, barulah Shalahuddin Al Ayyubi menggerakkan pasukannya ke Syiria untuk mempertahankan kota itu dari kejatuhan. 
Tidak lama kemudian Ismail wafat, maka Shalahuddin Al Ayyubi menyatukan Syria dengan Mesir dan menobatkan Emirat Al-Ayyubiyah dengan beliau sendiri sebagai Emirnya yang pertama. 
Tak berapa lama kemudian, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi dapat menggabungkan negeri-negeri An-Nubah, Sudan, Yaman dan Hijaz ke dalam kekuasaannya yang besar. 
Negara di Afirka yang telah diduduki oleh laskar Salib dari Normandy, juga telah dapat direbutnya dalam masa yang singkat. 
Dengan ini kekuasaan Shalahuddin Al Ayyubi telah cukup besar dan kekuatan tentaranya cukup untuk mengusir tentara Kristian yang menduduki Baitul Maqdis selama berpuluh tahun.
Sifatnya yang lemah lembut, zuhud, wara’ dan sederhana membuat kaum Muslimin di bawah kekuasaannya sangat mencintainya. Demikian juga para ulama sentiasa mendoakannya agar cita-cita sucinya untuk merampas semula Tanah Suci berhasil dengan segera.
Setelah merasa kuat, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi memfokuskan perhatiannya untuk memusnahkan tentara Salib yang menduduki Baitul Maqdis dan merebut kota Suci itu semula. 
Banyak rintangan dan problem yang dialami oleh Sultan sebelum maksudnya tercapai. Siasat yang mula-mula dijalankannya adalah mengajak tentara Salib untuk berdamai. 
Pada lahirnya, kaum Salib memandang bahwa Shalahuddin Al Ayyubi telah menyerah kalah, lalu mereka menerima perdamaian ini dengan sombong. 
Sultan sudah mengira bahwa orang-orang Kristian itu akan mengkhianati perjanjian, maka ini akan menjadi alasan bagi beliau untuk melancarkan serangan. Untuk ini, beliau telah membuat persiapan secukupnya.
Ternyata memang betul, baru sebentar perjanjian ditanda tangani, kaum Salib telah mengadakan pelanggaran. 
Maka Sultan Shalahuddin Al Ayyubi, segera bergerak melancarkan serangan, tapi kali ini masih gagal dan beliau sendiri hampir kena tawan. Beliau kembali ke markasnya dan menyusun kekuatan yang lebih besar.
Suatu kejadian yang mengejutkan Sultan ialah, dalam suasana perdamaian itu tiba-tiba tindakan seorang panglima Salib bernama Count Rainald de Chatillon (Renaud de Châtillon) yang bergerak dengan pasukannya untuk menyerang kota Suci Makkah dan Madinah. Akan tetapi pasukan ini hancur binasa digempur mujahid Islam di laut Merah dan Count Rainald serta sisa pasukannya balik ke Jerussalem. 
Dalam perjalanan, mereka berjumpa dengan satu iring-iringan kafilah kaum Muslimin yang didalamnya terdapat seorang saudara perempuan Sultan Shalahuddin Al Ayyubi
Tanpa berfikir panjang, Count Rainald de Chatillon (Renaud de Châtillon) dan pasukannya menyerang kafilah tersebut dan menawan mereka termasuk saudara perempuan Shalahuddin.
Dengan angkuh Count berkata: “Apakah Muhammad, Nabi mereka itu mampu datang untuk menyelamatkan mereka?”
Seorang anggota kafilah yang dapat meloloskan diri terus lari dan melapor kepada Sultan perihal apa yang telah terjadi. 
Sultan sangat marah terhadap penghianatan gencatan senjata itu dan mengirim utusan ke Jerussalem agar semua tawanan dibebaskan. Tapi mereka tidak memberikan jawaban.
Dengan kejadian ini, Sultan keluar membawa pasukannya untuk menghukum kaum Salib yang sering mengkhianati janji itu. Terjadilah pertempuran yang sangat besar di gunung Hittin sehingga dikenal dengan Perang Hittin.
Dalam pertempuran ini, Shalahuddin Al Ayyubi menang besar. Pasukan musuh yang berjumlah 45,000 orang hancur binasa dan hanya tinggal beberapa ribu saja yang sebagian besarnya menjadi tawanan termasuk Count Rainald de Chatillon sendiri. 
Semuanya diangkut ke Damaskus. Count Rainald yang telah menawan saudara perempuan Sultan dan menghina Nabi Muhammad SAW itu digiring ke hadapan beliau.
“Nah, apa yang telah kau saksikan sekarang, Apakah saya tidak cukup menjadi pengganti Nabi Besar Muhammad SAW untuk melakukan pembalasan terhadap berbagai penghinaanmu itu?” tanya Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
Shalahuddin Al Ayyubi mengajak Count agar masuk Islam, tapi dia tidak mau. Maka dia pun dihukum bunuh kerana telah menghina Nabi Muhammad SAW.
Setelah melalui berbagai peperangan dan menaklukkan berbagai benteng dan kota, sampailah Sultan Shalahuddin Al Ayyubi pada tujuan utamanya yaitu merebut Baitul Maqdis.
Beliau mengepung Jerussalem selama empat puluh hari yang membuat penduduk di dalam kota itu tidak dapat berbuat apa-apa dan kekurangan keperluan makanan. 
Waktu itu Jerussalem dipenuhi dengan kaum pelarian dan orang-orang yang selamat dalam perang Hittin. Tentara pertahanannya sendiri tidak kurang dari 60,000 orang.
Pada mulanya Sultan Shalahuddin Al Ayyubi menyerukan agar kota Suci itu diserahkan secara damai. Beliau tidak ingin bertindak seperti yang dilakukan oleh Godfrey dan orang-orangnya pada tahun 1099 untuk membalas dendam. 
Akan tetapi pihak Kristian telah menolak tawaran baik dari Sultan, bahkan mereka mengangkat Komandan Perang untuk mempertahankan kota itu. Karena mereka menolak seruan, maka Sultan Shalahuddin Al Ayyubi pun bersumpah akan membunuh semua orang Kristian di dalam kota itu sebagai membalas dendam ke atas peristiwa 90 tahun yang lalu. Mulailah pasukan kaum Muslimin melancarkan serangan ke atas kota itu dengan anak panah dan manjanik.
Kaum Salib membalas serangan itu dari dalam benteng. Setelah berlangsung serangan selama empat belas hari, kaum Salib melihat bahwa pintu benteng hampir musnah oleh serangan kaum Muslimin. 
Para pemimpin kaum Salib mulai merasa takut melihat kegigihan dan kekuatan pasukan Muslim yang hanya tinggal menunggu waktu untuk masuk. Beberapa pemimpin Kristian telah keluar menemui Sultan Shalahuddin Al Ayyubi menyatakan hasratnya untuk menyerahkan kota Suci secara aman dan minta agar nyawa mereka diselamatkan.
Akan tetapi Sultan menolak sambil berkata: 
“Aku tidak akan menaklukkan kota ini kecuali dengan kekerasan sebagaimana kamu dahulu menaklukinya dengan kekerasan. Aku tidak akan membiarkan seorang Kristian pun melainkan akan kubunuh sebagaimana engkau membunuh semua kaum Muslimin di dalam kota ini dahulu.”
Setelah usaha diplomatik mereka tidak berhasil, Datuk Bandar Jerussalem sendiri datang menghadap Sultan dengan merendah diri dan minta dikasihani, membujuk dan merayu dengan segala cara. Sultan Shalahuddin Al Ayyubi tidak menjawabnya.
Akhirnya ketua Kristian itu berkata: 
“Jika tuan tidak mau berdamai dengan kami, kami akan balik dan membunuh semua tahanan (terdiri dari kaum Muslimin sebanyak 4000 orang) yang ada pada kami. Kami juga akan membunuh anak cucu kami dan perempuan-perempuan kami. Setelah itu kami akan binasakan rumah-rumah dan bangunan-bangunan yang indah-indah, semua harta dan perhiasan yang ada pada kami akan dibakar. Kami juga akan memusnahkan Kubah Shahra’, kami akan hancurkan semua yang ada sehingga tidak ada apa-apa lagi yang bisa dimanfaatkan. Selepas itu, kami akan keluar untuk berperang mati-matian, karena sudah tidak ada apa-apa lagi yang kami harapkan selepas ini. Tidak seorang pun boleh membunuh kami sehingga sebilangan orang-orang tuan yang terbunuh terlebih dahulu. Nah, jika demikian keadaannya, kebaikan apalagi yang bisa tuan harapkan?”
Setelah mendengar kata-kata itu, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi menjadi lembut dan kasihan dan bersedia untuk memberikan keamanan. Beliau meminta nasihat para ulama yang mendampinginya mengenai sumpah berat yang telah diucapkannya. Para ulama mengatakan bahawa beliau mesti menebus sumpahnya dengan membayar Kifarat sebagaimana yang telah disyariatkan.
Maka berlangsunglah penyerahan kota secara aman dengan syarat setiap penduduk mesti membayar uang tebusan. Bagi lelaki wajib membayar sepuluh dinar, perempuan lima dinar dan anak-anak dua dinar saja. 
Barangsiapa yang tidak mampu membayar tebusan, akan menjadi tawanan kaum Muslimin dan berkedudukan sebagai hamba. Semua rumah, senjata dan alat-alat peperangan lainnya mesti ditinggalkan untuk kaum Muslimin. Mereka boleh pergi ke mana-mana tempat yang aman untuk mereka. Mereka diberi tempo selama empat puluh hari untuk memenuhi syarat-syaratnya, dan Barangsiapa yang tidak sanggup menunaikannya melewati dari waktu itu, ia akan menjadi tawanan. 
Ternyata ada 16,000 orang Kristian yang tidak sanggup membayar uang tebusan. Semua mereka ditahan sebagai hamba.
Maka pada hari Jumaat 27 Rajab 583 Hijrah, Sultan Shalahuddin bersama kaum Muslimin memasuki Baitul Maqdis. Mereka melaungkan “Allahu Akbar” dan bersyukur kehadirat Allah SWT. 
Air mata kegembiraan menitis di setiap pipi kaum Muslimin saat memasuki kota itu. 
Para ulama dan solehin datang mengucapkan tahniah kepada Sultan Shalahuddin Al Ayyubi di atas perjuangannya yang telah berhasil. Apalagi tanggal tersebut bersamaan dengan tarikh Isra’ Mi`raj Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. 
Pada hari Jumat tersebut, kaum Muslimin tidak sempat melaksankan sholat Jumat di Masjidil Aqsa karena sempitnya waktu. Mereka terpaksa membersihkan Masjid Suci itu dari babi, kayu-kayu salib, gambar-gambar rahib dan patung-patung yang dipertuhankan oleh kaum Kristian. 
Barulah pada Jumat berikutnya mereka melaksanakan solat Jumat di Masjidil Aqsa buat pertama kalinya dalam masa 92 tahun. 
Muhyiddin bin Muhammad bin Ali bin Zaki telah bertindak selaku khatib atas izin Sultan Shalahuddin Al Ayyubi.
Kejatuhan Jerussalem ke tangan kaum Muslimin telah membuat Eropa marah. Mereka melancarkan kutipan yang disebut “Saladin tithe”, yakni derma wajib untuk melawan Shalahuddin yang hasilnya digunakan untuk membiayai perang Salib. 
Dengan angkatan perang yang besar, beberapa orang raja Eropa berangkat untuk merebut kota Suci itu. Maka terjadilah perang Salib ketiga yang sangat sengit. 
Namun demikian, Shalahuddin Al Ayyubi masih dapat mempertahankan Jerussalem sehingga perang tamat. 
Setahun selepas perang Salib ke tiga itu, Sultan Shalahuddin Al Ayyubi pulang ke Rahmatullah (Semoga ALLOH SWT melimpahkan rahmat ke atasnya, amin).